Minggu, 27 Januari 2019

Apa Boleh Ibu Yang Menderita Hepatitis Menyusui Bayinya?

Selamat berkunjung di website https://marriage-counseling-001.blogspot.com, situs yang memberikan informasi tentang segala macam penyakit, termasuk penyakit yang saat ini akan dibahas adalah penyakit Hepatitis. Penyakit ini terjadi karena munculnya peradangan pada organ tubuh bagian hati. Untuk mengetahui lebih lanjut Anda dapat simak pembahasan berikut ini.


ASI yaitu makanan yang begitu baik untuk dikonsumsi anak, selama kurang lebih 2 tahun pertamanya. ASI mengandung beragam jenis zat gizi yang dibutuhkan anak untuk menunjang tumbuh kembang dan ada zat antibodi di dalam ASI, sehingga membuat bayi terjaga dari beragam zat asing, virus, serta bakteri. Tetapi, bagaimana saat ASI yang seharusnya menjaga dan melindungi bayi dair beragam peyakit infeksi malah menjadi perantara virus antara ia dan ibunya? Amankah apabila ibu yang menderita hepatitis menyusui bayinya?

Menyusui ketika menderita hepatitis A

Hepatitis A yaitu jenis hepatitis yang begitu sering terjadi dan menular lewat kontaminasi makanan, air minum, serta dapat tertular dari orang ke orang. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya gejala kehilangan nafsu makan, mual, muntah kulit menjadi kuning, serta demam. Pada bayi yang baru lahir, sebetulnya hepatitis langka sekali terjadi. Tidak hanya itu, hepatitis A begitu langka yang menjadi akut dan fatal, sedangkan hepatitis A tidak dapat menjadi penyakit yang kronis.

Secara umum, Anda dapat memberikan ASI pada bayi dan tidak perlu khawatir bayi akan tertular virus hepatitis. Hepatitis A tidak menular lewat ASI dan tidak dijumpai virus hepatitis A di dalam ASI.

Menyusui ketika menderita hepatitis B

Hepatitis B yaitu jenis penyakit hepatitis yang ditularkan lewat kontak seksual, sama seperti penularan HIV / AIDS. Seorang bayi yang baru lahir dapat saja terkontaminasi virus hepatitis B akibat terkena darah ibu yang terkontaminasi ketika mereka lahir. Gejala dan tanda yang dimunculkan hampir serupa yakni kulit dan mata menjadi kuning, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, serta campak. Hepatitis B dapat berkembang menjadi penyakit kronis dan menyebabkan masalah hati yang lebih fatal, misalnya sirosis dan kanker hati.

Berbeda dengan hepatitis A, hepatitis B terbukti dijumpai di dalam ASI. Meskipun begitu, bayi dapat terjaga dari virus hepatitis B apabila bayi diberikan vaksinasi hepatitis B. Vaksin tersebut lebih baik diberikan setelah bayi dilahirkan, dan akan menjaga bayi yang memang memiliki resiko untuk terserang hepatitis B ataupun tidak.

Apabila memang Anda positif mengidap hepatitis B, maka Anda harus memberikan anak Anda vaksin hepatitis B pada 12 jam pertama sesudah kelahiran, kemudiaan saat bayi berusia 1 atau 2 bulan, dan ketika bayi berusia 6 bulan. Lalu pada usia 9-18 bulan, bayi perlu diperiksakan ke dokter untuk mengenali apakah mempunyai virus hepatitis B positif.

Menyusui ketika menderita hepatitis C

Agak berbeda dengan jenis hepatitis lainnya, hepatitis C tidak tampak memunculkan gejala apapun. Pada sebagian kasus, gejala yang muncul hanya datang dan kemudian menghilang kembali. Rata-rata 50% dari pengidap hepatitis C yaitu penderita yang sudah pernah menderita atau mempunyai riwayat penyakit sirosis atau penyakit hati kronis lainnya. Virus hepatitis C ditularkan lewat kontak dengan cairan tubuh yang menderita hepatitis C. Berhubungan seksual, bergantian dalam memakai jarum, serta pemakaian obat-obatan terlarang dapat menjadi tempat penularan hepatitis C.

Pada ibu yang menderita hepatitis C, tidak dijumpai virus hepatitis C ada di dalam ASI. Namun Centers for Disease Control Prevention menyarankan untuk berhenti dulu memberikan ASI apabila memang puting ibu menderita luka atau berdarah. Hal ini dikhawatirkan sebab vrius hepatitis C bisa ditularkan lewat darah.

Apa Boleh Ibu Yang Menderita Hepatitis Menyusui Bayinya? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Syifa Salsabila

0 komentar:

Posting Komentar